“AS LONG AS YOU LOVE ME” [ FF / ONKEY / 2 OF ? / YAOI ]

KAK YUAAAAAAAAAAAAA !!!*gempar* INI UDA USAHA LOH BENERAN BIKIN ‘CEMUT’NYA, TAPI KALAU GA SESUAI HARAPANMU HARAP DI MAKLUMI AJA KAK ._.v … HAYUUK LAAH LANGSUNG PADA BACA AJAAAAAAAAA ~~~

 

Komen komen komeeeeeennnnnnnnnnnnnn !!!!

 

 

Selamat membacaaaaaaaaaaaaaaaaa ^^

 

~~

 

 

Title : “AS LONG AS YOU LOVE ME” [ FF / ONKEY / 2 OF ? / YAOI ]

 

Author : ‘diladiluudila’

 

Genre : fluff, romance, cemut, drama

 

Rating : G

 

Cast :

_ LEE ONEW

_ KIM KEY BUM

_ KIM JONGHYUN

_CHO JINO

_LEE TAEMIN

 

Length : 2 of ?

~~

“palli key Jonghyun menunggu mu di luar..”

“aniaa~ aku malas bertemu dengannya hyung..”

Duduk di atas tempat tidur, menggenggam tangan onew yang sebelumnya terus berusaha menariknya pelan untuk segera berdiri dan keluar dari dalam kamar. Key mengacuhkan panggilan jonghyun beberapa menit yang lalu, mala menggenggam tangan onew dengan kedua tangannya erat dan menggoyang-goyangkannya kedepan dan kebelakang. Tersenyum taramat imut, dia sedang berusaha membujuk onew..?

“hyung kita di sini sajaa..”

Berbicara dengan nada imut, menarik onew untuk duduk di sebelahnya. Melingkarkan tangan di lengan onew dan menyandarkan kepalanya di bahu onew. Key lagi menggenggam tangan onew, mengisi ruang kosong di antara jari tangan ke duanya.

“wae..? kenapa bersikap manja seperti ini hem..”

Kapanpun walau di saat yang mendesak pun onew akan selalu senang saat key bersikap manja padanya. membelai pelan kepala key dan menghadiahkan sebuah kecupan di sana. Namjanya bukankah terlalu manis?

“aku ingin pergi ke suatu tempat nanti..”

“yaahh kita bisa pergi bersama bukan..”

“tidak aku ingin pergi sendirian hyung, seperti kemarin. Izinkan aku ne..”

Desahan nafas onew terdengar jelas, ini sudah pernah mereka bicarakan kemarin sore. Taemin masih terus saja menulis hal-hal tentang hubungan onew dan key mulai memancing rasa penasaran public yang membacanya. Pertama onew bisa mengijinkan key tapi tidak untuk kedua kalinya karena suatu alasan.

“tidak bisa sayang. Ada kabar yang tidak baik tentang saingan appamu. Keselamatanmu terancam dan itu tidak bisa aku biarkan. Mengertilah ne..”

Memberikan pengertian selembut mungkin. Ingatlah tentang sifat keras kepala key, yang tidak akan bisa di ajak berbicara dengan nada tinggi atau sebuah ancaman, juga larangan. Onew begitu mengerti tentang itu semua.

Key kecewa? Dapat terlihat setelah onew selesai dengan perkataannya tangan key yang sebelumnya bermain pada jari-jari tangannya segera berhenti. Mengentip dan bibir pinknya mulai terpout sebagai bentuk protesnya atas larangan yang onew lakukan.

“takkan terjadi apa-apa pada diriku hyung..”

“ne, aku akan mempercayainya jika kau selalu berada di sampingku..”

Key sudah melepas pelukannya dari tangan onew sebelum dia mulai memberikan argument dari dirinya, menyampingkan posisi duduknya untuk menatap onew. Selesai juga dengan perkataannya onew langsung membekap wajah key, sengaja menekan pipi key hingga terkesan key memajukan bibirnya dan langsung mengecup bibir pink itu berulang kali, menjadi sebuah lumatan saat key tidak memberontak dan malah melingkarkan tangannya di leher onew dan tangan onew semakin mencengkram erat kedua sisi pinggang key saat lidah mereka mulai bermain bersama di dalam mulut key.

“jonghyun menunggumu di bawah..”

Onew mengacak rambut key, sementara key masih asik menyembunyikan kepalanya dalam dada onew. Biasa selalu seperti ini saat mereka usai dengan ‘ciuman’ yang lebih dari biasa key selalu menyembunyikan wajahnya dari onew. Hanya tidak mau onew terus menggodanya dan wajah putih itu semakin merona merah. Bahkan ini selalu berhasil membuat tawa kecil keluar dari mulut onew. Sweet….

Chu~

 

Key segera berlari meninggalkan onew untuk lebih dulu keluar dari dalam kamarnya menemui jonghyun yang mungkin sudah lebih dari setengah jam menunggunya di ruang makan. Sementara onew hanya terkekeh, melihat pintu kamar yang terbuka begitu saja tanpa di tutup kembali, namja cantik itu sudah tidak lagi onew lihat segera saja berjalan keluar kamar sebelum menghentikan tawanya. Saat keluar kamar onew masih bisa mendapati key yang berjalan pelan dan mengikuti key dari belakang seperti biasanya.

Key tidak begitu memperdulikan tatapan kesal yang ia dapatkan dari jonghyun, tatapannya malah lebih terfokus pada seseorang yang duduk di samping hyunynya. Menunggu onew untuk menarikan kursi, baru duduk di hadapan jonghyun.

“setengah jam..?”

Key menoleh langsung pada suara pertama yang terdengar selama dia berada di dalam ruang makan. Melihat dengan malas dan langsung mengalihkan lagi perhatiannya kearah lain. Membalikan piring nasinya yang sebelumnya berada dalam posisi yang terbalik dan mulai memperhatikan menu yang tersaji di atas meja makan.

“aku tidak menyuruhmu untuk menungguku hyung..”

“neo..! padahal kau tau aku tidak suka makan sendirian..”

“sendirian. Sepertinya ada seseorang di sampingmu..”

Ohya, terlalu kesal dengan keterlambatan key, jonghyun sampai melupakan seseorang yang dari tadi menemani dan duduk di sampingnya. Jonghyun tau key mengetahui siapa orang yang berada di sampingnya, tapi bukankah lebih baik jika dia mengenalkannya terlebih dahulu?

“dia Jino..”

“aku tau, kau selalu membicarakannya setiap malam..”

Lagi key tidak memperdulikan lirikan mata jonghyun yang sangat terlihat sedang mengancamnya. Haha, siapa yang perduli. Dia suka melihat hyungnya sendiri malu.

“aku kim key bum. Salam kenal jino-ssi..”

Tanpa uluran tangan key berkata ramah sembari memperkenalkan dirinya sendiri pada jino yang terus menahan tawa karena kelakuan dua kakak adik di dekatnya.

“ne, aku Cho Jino salam kenal kembali Key-ssi, jonghyun hyung juga sering menceritakan tentang dirimu..”

“aku harap itu cerita yang bagus bukan untuk mempermalukan diriku..”

Gantian key yang menatap tajam jonghyun, dia tau terkadang hyungnya itu suka membicarakan hal-hal yang seharusnya tidak pantas untuk di bicarakan. Ckck!

“tidak, hyung selalu menceritakan hal yang baik tentangmu key-ssi..”

“aish, kau selalu mencurigaiku key. Ayo kita mulai makan..”

Cho Jino sekertaris yeah dalam status lain jino adalah kekasih jonghyun, seseorang yang akan selalu jonghyun ceritakan pada key setiap harinya. Seseorang yang membuat key harus menyediakan waktu lebih dari 3 jam dalam 24 jam perharinya untuk mendengarkan semua kisah mereka. Kisah yang tidak tersembunyi tapi tidak juga di ketahui oleh banyak orang, hanya orang-orang terdekat saja yang tahu termasuk ke dua orang tua antara kedua belah pihak. Bisa di bilang hubungan jonghyun dan jino sudah mendapatkan restu. Hal yang selalu key irikan. Bisakah hubungannya dengan onew seperti hubungan jonghyun dan jino?

..

“hyung apa kau sarapan pagi ini..”

“aku tidak sempat melakukannya key..”

Onew mengikuti key duduk di hadapannya, tempat biasa mereka bisa bermesraan selain di dalam kamar key, tentunya di ruangan kecil bagian paling belakang taman.

“kau selalu seperti itu hyung. Sifat yang buruk. Ck! Palli palli cicipi masakanku..”

Memasak adalah satu diantara beberapa hobby yang key milikki. Onew bisa di bilang seseorang yang sangat beruntung karena bisa selalu merasakan nikmatnya makanan yang key masakan. Keluarga key hanya dalam waktu-waktu tertentu saja mencicipi masakannya tapi tidak untuk onew yang selalu mendapatkan sarapan pagi yang di buatkan key khusus untuknya. Romantis bukan? Jadi untuk apa onew repot-repot sarapan di rumahnya, dia siap menanggung lapar demi masakan sang kekasih ^^

“eotte hyung..”

Ekspresi penasaran key yang terlihat sangat lucu. Menatap penuh penasaran wajah onew yang sedang mengunyah kimbab nya.

“heemm~, nyam nyam, rasanya nyam nyam”

Sengaja tak langsung menyelesaikan kalimatnya padahal kimbab yang ada dalam mulut onew sudah mencapai pada kunyahan terakhirnya.

“hyuunngg~”

“hehee, delicious seperti biasa sayang..”

Onew mengacak rambut key. Namja cantiknya selalu saja terlihat lucu, menghadiahi sebuah ciuman di hidung mancung key.

“emm, kalau begitu habiskan semuanya hyung..” bertepuk tangan riang, sembari mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali.

“tentu sajaa…”

Onew tak mau makan sendirian juga menyuapi key dan makan bersama.

“hyaakk hyung kau menghabiskan semuanyaa..”

Protes key saat jeruk terakhir yang tersisa onew masukkan ke dalam mulutnya. Berhenti dengan sebagian jeruk masuk di dalam mulutnya dan sebagian lagi bertahan di depan mulut.

“kau mau, ambil saja..”

Senyum onew dengan suara yang tak jelas, mempertahankan jeruk tadi dalam posisi yang sama. Key dapat melihat seringaian onew sebelum memajukan tubuhnya dan mendekatkan bibir mereka masing-masing. Meletakan kedua tangannya di bahu onew untuk menopang tubuhnya sementara onew melingkarkan tangannya di pinggang key. Memperkecil jarak di antara keduanya saat key memakan pelan jeruk di mulut onew dari bagian ujung sampai mendekati bibir tebal onew yang segera melumat bibir key, mendorong sepenuhnya jeruk yang tersisa masuk ke dalam mulut key menggunakan lidahnya mengajak serta bagian kenyal dalam mulut key untuk bermain sementara bibir key asik menghisap bagian atas bibir onew terus memperdalam cumbuan masing-masing.

–

–

“kau ada di rumah..”

 

“ya tentu saja..”

 

“aku ke sana sekarang..”

Onew segera mematikan line telfonnya, memasukan selfon ke dalam saku jas nya. Pukul 11 malam, onew baru saja selesai dengan pekerjaannya, saat key tidur di malam hari berarti waktu kerja onew di hari itu pun selesai. Mengendarai motor yang berhasil dia beli setelah menabung beberapa tahun, sebuah motor sederhana. Melajukannya dalam kecepatan sedang, segera menuju tempat seseorang yang sebelumnya onew hubungi.

Menekan bell dan tinggal menunggu pintu apartment di depannya terbuka. Onew sengaja melepaskan jas hitamnya dan meletakan jas tersebut di dalam jok motor. Tak butuh waktu lebih dari dua menit pintu apartment bercat coklat tua itu sudah terbuka serta memperlihatkan penghuni dalam apartment sederhana tersebut.

“masuklah hyung..”

Sang pemilik sengaja menggeserkan tubuhnya memberikan ruang onew untuk berjalan memasuki apartmentnya.

“ingin ku buatkan sesuatu yang hangat..”

“jangan berbasa-basi, aku rasa kau tau alasan ku datang ke sini taemin..”

Taemin menghentikan langkah kakinya yang hampir saja menapaki dapur segera berbalik menggapai perkataan onew barusan.

“tentang key..”

Melipatkan tangannya, tak lagi berniat meneruskan langkahnya ke dapur dan membuatkan sesuatu yang hangat untuk onew minum. Sepertinya akan percuma, melipatkan tangan dan duduk di sofa ruang tamu tempat dimana onew masih berdiri memandangnya, tatapan mata biasa bukan sebuah tatapan mata tajam yang mengancam.

Onew mengikuti taemin dan duduk di sofa yang lain yang sekarang malah memeluk bantal spongebobnya dan menyalakan tv dengan remote.

“hentikan semuanya taemin. Sebelum semuanya berlanjut lebih dari ini..”

“kenapa? Kau ingin aku menghentikannya. Padahal tujuan ku hanya ingin menolongmu hyung..”

Suara tv yang tidak terlalu kuat terabaikan begitu saja. Taemin memandang onew penasaran, bukankah dia mempunyai niat yang baik.

“menolongku dan membuatku hancur itu yang kau mau..”

“membuatmu hancur? Tegakah aku mempunyai fikiran seperti itu kepadamu hyung? Bukankah kau sendiri yang bilang ingin semua orang mengetahui tentang hubungan kalian…”

Onew menarik nafas sebelum membuangnya pelan. Mereka berbicara dengan nada tenang, tanpa ucapan ketus dan tanpa emosi. Onew tau taemin tidak mungkin mempunyai fikiran untuk menghancurkan dirinya. Apa yang taemin katakan itulah kebenarannya. Taemin juga ingin semua orang mengetahui hubungan khusus antara dirinya dan key sama seperti yang dia inginkan. Tapi bukan seperti ini caranya.

“tapi bukan seperti ini caranya. Kau tau, kau bisa membuat dirimu sendiri hancur dan aku tentunya. Ini belum saatnya taemin..”

“jadi kapan, kau ingin menyembunyikannya untuk bertahun-tahun kedepan..”

“tidak, secepatnya aku akan menyelesaikan masalah hubungan ku dengan key, tapi bukan dengan cara seperti yang kau lakukan. Berhentilah..”

Onew berusaha memberikan taemin pengertian. Cara yang dia gunakan untuk ‘menolong’ onew bukanlah cara yang tepat, dan taemin perlu untuk memahaminya.

“tidak bisa, semuanya sudah terlanjur ku kalukan. Dan aku tidak bisa untuk menghentikannya..”

“baiklah jika ini kemauanmu..” onew menghentikan perkataannya, menyelanya untuk sekedar bernafas. “jangan salahkan aku, jika kau tetap tidak akan pernah bisa bertemu dengan minho..”

Nama terakhir yang onew sebutkan sukses membuatnya mendapatkan tatapan mata tajam dari taemin. Tiba-tiba saja tubuh taemin menegang. Minho? Benarkah baru saja onew menyebutkan nama minho?

“kau tau di mana dia..?”

“dan sepertinya kau tetap belum bisa mengetahui keberadaannya..”

Onew mendirikan tubuhnya, sepertinya pembicaraan yang mereka lakukan saat ini akan menjadi sesuatu hal yang sia-sia.

“WAE? AKU BERHAK MENGETAHUINYA. AKU KEKASIHNYA HYUNG !!!”

Nada suara taemin meninggi, matanya mulai memanas. Apalagi saat onew mulai berjalan dan membelakangi tubuhnya. Tiba-tiba saja taemin tak dapat menahan emosi dirinya.

“jika sikapmu terus seperti ini. Sampai kapanpun kau takkan pernah bisa bertemu lagi dengan minho. Maafkan aku. Berusahalah merubah sifat mu dimana apa yang kau fikirkan itulah yang harus terjadi. Bukankah itu pesan yang minho sampaikan sebelum akhirnya dia pergi tanpa kabar apapun, taemin…”

Membalikan badannya kembali berucap lembut pada taemin. Onew bisa mengerti bagaimana perasaan taemin saat ini.

“kau kejam hyung..”

Suara taemin terdengar serak tapi onew tetap tak menghentikan langkahnya, dia sudah kembali berbalik membelakangi taemin.

“maaf taemin bukan ini maksudku. Maafkan aku menjadikannya sebagai sebuah ancaman untukmu. Aku terpaksa demi hubunganku dan keybum..”

Bertahan di depan pintu apartment taemin yang sudah tertutup sebelumnya. Onew tertunduk, dia pun tak tega menjadi sekejam ini pada taemin. Dia terpaksa sungguh. Ini belum waktunya untuk onew mengungkit lagi nama MINHO, namja tampan yang menghilang dari kehidupan taemin dua tahun yang lalu, untuk sebuah alasan yang onew rahasiakan karena permintaan dari minho.

Taemin segera berlari ke dalam kamarnya. Menyibak alas tempat tidur dan menarik sebuah kardus besar yang terdapat di dalam kolong bawah tempat tidurnya. Membuka tutup atas dan mengambil sebuah frame photo yang terletak di bagian paling atas. Air mata taemin sudah lama mengalir, semenjak onew menyebutkan nama minho air matanya sudah tak mampu lagi untuk di pertahankan.

“hyung nappeun.. kau menyiksaku hyung. Kau jahat.. hiks..aku merindukanmu hyung..”

Hiks

Hiks

Malam itu terulang lagi, malam dimana taemin menghabiskannya hanya untuk menangis dan memeluk erat photo dirinya bersama minho. Kekasihnya, sepupu onew yang meninggalkannya dua tahun yang lalu. Menghilang, meninggalkannya sendiri dengan status dimana minho masih menjadi kekasihnya. Salahkan taemin mempertahankan hubungan ini, selama dua tahun tanpa tau keberadaan minho. Salahkan taemin untuk tetap menunggu, minho kembali kepadanya??

..

Onew duduk di samping tempat tidurnya. Mengambil selfon yang sebelumnya sempat onew letakan di atas tempat tidur. Mendial sebuah nomor dan menunggu seseorang untuk menjawab panggilannya. Berharap ini belum terlalu malam untuk melakukan sebuah pembicaraan.

“bisa aku berbicara dengan minho..”

 

“….”

 

“yah akan ku tunggu..”

“…..”

Untuk beberapa detik onew menunggu sampai sambungan telfon itu benar-benar berada pada seseorang yang ingin di hubunginya. Merasa sangat beruntung karena telfonnya masih di angkat pada waktu dini hari seperti saat ini.

“hyung kau kah itu…”

Seseorang yang berbicara di ujung line telfon membuat onew sadar dari lamunan sesaatnya.

“yah minho ini aku.. ada sesuatu hal yang ingin ku katakan..”

 

“apa ada hubungannya dengan taemin..”

 

“yah, maaf karena aku memberitahukannya jika aku mengetahui tentang keberadaanmu. Maafkan aku minho. Aku terpaksa melakukannya.. menjadikannya sebuah ancaman untuk taemin.. maafkan aku”

Nada penyesalan onew dapat terdengar jelas. Padahal dia sudah berjanji takkan memberitahukan taemin kabar apapun tentang minho sampai saatnya tiba.

“yah, tidak apa-apa hyung aku mengerti. Mungkin aku juga akan melakukannya jika berada di posisimu saat ini.. tapi kau tidak memberitahukan padanya tentang keberadaan ku saat ini kan?”

 

“tidak, tenang saja untuk yang satu itu aku takkan pernah memberitahukannya..”

“yah hyung tetaplah merahasiakannya dari taemin. Aku akan berusaha keras agar aku bisa bertemu kembali dengan taemin..”

 

“ne, memang seharusnya kau seperti itu. Berusahalah dan kembalilah bersama taemin. Dia masih tetap menunggumu..”

 

“pasti hyung. Tolong jaga dia, sampai saatnya nanti..”

Setelah mengucapkan janji dia bersedia untuk menjaga taemin seperti biasanya, mengucapkan salam perpisahan dan sambungan telfonpun onew akhiri. Sedikit beban dalam hatinya menghilang, setidaknya minho memahami posisinya saat ini yang benar-benar mulai tersudutkan karena taemin. Minho juga mengetahui perihal taemin yang membuat article tentang hubungan key dan onew jelas dia juga tidak menyetujui cara taemin tersebut yang minho percayai dengan tujuan untuk membantu onew, tapi tetap saja itu cara yang salah.

Tak berapa lama onew mengusap wajah dengan telapak tangannya, selfon onew kembali berbunyi. Melirik selfon yang dia letakan di lantai tepat di depannya. Onew bisa membaca nama orang yang sedang menghubunginya. “KEY” astaga, dia sampai lupa dengan kebiasaan kekasihnya yang pasti akan terbangun tengah malam.

“yah key..”

“hyung kau kemana saja, aku menghubungi mu beberapa kali tapi selalu tidak bisa hyung hiks..”

“hey kau menangis, mian sayang aku hanya ada urusan yang lain..”

“kau membuat ku cemas hyung hiks aku takut terjadi sesuatu padamu..”

Dari mana lagi onew akan mendapatkan perhatian seperti ini selain dari key. Yang selalu mencemaskannya, memperhatikannya lebih dari apapun. Alasan kuat onew untuk terus mempertahankan hubungan mereka. Walaupun mereka berdua harus menjalaninya dengan cara sembunyi-sembunyi.

“tenanglah sayang takkan terjadi apa-apa pada ku. Kembalilah berbaring..”

“jangan seperti itu lagi hyung..”

“ne, uljima.. apa kau sudah kembali di atas tempat tidurmu hmm..?”

Onew hapal, jika key mencemaskan seseuatu dia takkan bisa tidur tenang di atas tempat tidurnya dia akan terus berjalan mondar-mandir atau bergerak tak tentu arah sampai dia mendapatkan kabar tentang yang dia cemaskan.

“sudah kembali mengantuk..?”

“nyanyikan sebuah lagu untukku hyung…”

“ne, tarik selimutmu dan pejamkan matamu. Aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk mu..”

Onew mulai melantunkan sebuah lagu lembut, mengiringi key untuk kembali memasuki alam tidurnya.

“selamat tidur sayang.. chu~”

Mengakhiri sambungan telfonnya setelah yakin key benar-benar sudah kembali tertidur. mata onew masih belum memberikan tanda-tanda mengantuk. Perkataan dari atasannya tadi pagi berhasil menyita separuh perhatian onew.

Onew membasuh wajahnya dengan air dan menghapus sisa-sisa air yang tertinggal menggunakan handuk kering. Menatap wajahnya di cermin. Ancaman sang atasan yang mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan onew akan di pindah tugaskan kembali ke kantor pusat jika desas-desus tentang hubungannya dengan key tak juga menghilang di public. Pekerjaannya terancam, itu berarti onew dan key juga akan terancam karena pasti mereka akan lebih sulit untuk bertemu. Onew tidak bisa membiarkan semuanya terjadi. Sudah di bilang, onew tidak akan bisa, tanpa key..

–

–

“dimana tuan muda..?”

Onew menanyakan keberadaan key pada beberapa bodyguard yang bekerja untuk menjaga rumah. Pertanyaan terkesan tergesa-gesa. Onew terlambat bangun pagi ini dan saat memasuki kamar key tidak mendapati namja cantik itu di sana seperti biasanya. Ataupun di tempat lain yang menandakan key sedang tak berada di dalam rumah.

“pagi-pagi sekali dia pergi..”

“dengan siapa ..?”

..

Onew melajukan motornya dengan kecepatan yang dapat dia tempuh. Meletakan selfonnya ke dalam helm dan terus menghubungi pengawal yang menjaga key saat ini..

“dia tanggung jawabku jika terjadi sesuatu padanya apa kalian mau bertanggung jawab. Dimana kalian sekarang..!!!”

Kesal karena pertanyaannya tak kunjung mendapatkan jawaban, karena sebelumnya mereka mendapatkan larangan dari key untuk tidak memberitahukannya kepada onew. Bodyguard yang saat ini mengawal key saling menatap, mobil yang mereka kemudikan mempunyai pembatas antara supir dan bagian belakang penumpang tempat dimana key sedang duduk sembari memperhatikan jalan. Pembatas yang terbuat mungkin dari kayu berwarna coklat gelap dan terdapat kaca di bagian tengahnya dan jelas saja key takkan bisa mendengar pembicaraan mereka di depan begitu pula sebaliknya.

Akhirnya salah satu di anatara dua pengawal yang menerima telfon dari onew memberitahukan kemana tujuan mereka akan pergi. Onew bergegas secepat mungkin untuk menuju tempat yang di maksud.

Key baru saja berjalan keluar dari dalam mobilnya, melarang bodyguard nya untuk mengawalnya lebih dari ini. Tepat saat dia sedang berjalan di trotoar untuk memasuki sebuah café.

Ddoorr

“aakkhh…”

“KEEEYY !!!”

 

Sayangnya onew terlambat saat seseorang yang menggunakan pakaian serba hitam, topi dan penutup wajah mengarahkan pistolnya kearah key. Onew tak sempat menyelamatkan key karena pada saat itu onew baru saja tiba dan memarkirkan asal motornya.

“KEEYY”

Berlari sekencang mungkin saat melihat key terbaring di atas trotoar jalan dengan darah segar mengalir dari bagian bahunya yang terkena tembakan. Tak lagi memikirkan siapa yang menembak key fikiran onew hanya terfokus pada key, memangku kepala key, wajahnya sudah tampak memucat.

“shit… cepat bawa dia ke rumah sakit..”

Onew mengumpat dirinya sendiri, kenapa terlambat! Kenapa key sampai tertembak!

Bersambung….

 

Bagian terakhirnya kurang gregetan yak u.u