“AS LONG AS YOU LOVE ME” [ FF / ONKEY / 3 OF ? / YAOI ]

Annyeong ^^ AS LONG AS YOU LOVE ME update…!! Masalah hubungan TAEMINHO cm blur aja ya ga bakal di jelasin banget, pan main cast nya onkey bukan taeminho ._. <= alasan!!

Yauda semoga ga bosen aja bacanya!!

 

KOMEN KOMEN KOMEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNNNN !!!!

 

 

 

Selamat membacaaaaaa ^^

 

 

~~

 

 

Title : “AS LONG AS YOU LOVE ME” [ FF / ONKEY / 3 OF ? / YAOI ]

                                    

Author : ‘diladiluudila’

 

Genre : sinetron, sad drama

 

Rating : G, R

 

Cast :

_ LEE ONEW

_ KIM KEY BUM

_ KIM JONGHYUN

_CHO JINO

_LEE TAEMIN

 

Length : 3 of ?

 

 

~~

 

 

Tenang? Onew lupa bagaimana caranya untuk bersikap tenang. Entahlah dia hanya merasakan ada suatu hal yang mendesak dalam hatinya mengganggu jalan kerja otaknya dan memaksa onew untuk selalu memikirkan hal terburuk yang akan terjadi pada key. Ingin mengingkarinya dan menganggap semua hanyalah perasaan cemas onew yang tidak beralasan, tapi tetap saja onew merasa dirinya sedang terdesak.

 

“takkan ada hal buruk terjadi pada Key…!!!”

 

..

 

Tepat saat mobil sedan hitamnya berhenti key sudah lebih dulu selesai memperbaiki dandanan dirinya. Menunggu pengawal membukakan pintu mobil yang terparkir di pinggir jalan dekat sebuah café dimana key dan taemin mempunyai janji untuk bertemu.

 

“kalian tunggu di sini saja..”

 

“ta—“

 

“aku tidak menerima bantahan..”

Nada bicara key yang terkesan ketus dan dingin berhasil menghentikan kata bantahan yang akan pengawalnya sampaikan dan menuruti perintahnya begitu saja.

 

Berjalan perlahan melewati trotoar jalan menuju sebuah café bernuansa khas korea untuk menemui taemin. Terlalu gerah dengan apa yang taemin lakukan. Tingkah seenaknya yang mengancam pekerjaan onew. Key tau semuanya tentang onew yang terancam akan di pindah tugaskan karena gossip antara mereka berdua yang kian menghangat di tengah masyarakat. Jelas saja key kesal. Bahkan mengindahkan larangan onew untuk tidak berpergian tanpa dirnya. Key hanya meyakini dirinya sendiri bahwa takkan terjadi apapun pada dirinya.

 

Entah karena suasana hati key yang buruk atau apalah itu, namja cantik ini tidak menyadari seseorang yang terus memperhatikan gerak-geriknya dari arah belakang di tempat yang tersembunyi di balik pohon besar pinggir jalan. Mengadahkan pistol yang sebelumnya diletakan di pinggang sebelah kanan mulai mengarahkan pistol pada tubuh key, tak jelas arah yang di tuju yang ingin dia pastikan hanyalah tembakannya harus mengenai target di depannya dan membuat orang-orang yang berjalan tak terlalu mencurigai keberadaan dirinya.

 

Menaikan ujung pistolnya sehingga mengarah mungkin kebagian jantung key. Bersiap dalam hitungan detik hingga suara tembakan pun terdengar.

 

Ddoorr

 

“aarrgghhhh…”

Juga suara ringisan kesakitan diikuti sura tubuh key yang jatuh langsung menghempas trotoar jalan, puas melihat darah yang mengalir dari tubuh targetnya dia bergegas pergi dari tempat tersebut.

 

..

 

Onew segera menyebrangkan kendaraannya saat melihat key yang sedang berjalan pelan menelusuri trotoar jalan. Sedikit menghilangkan rasa cemas ketika melihat wajah datar key yang tetap memperlihatkan kecantikannya.

 

Seketika itu saja perasaan sedikit tenang onew menghilang ketika mendengar suara tembakan dan tepat setelahnya terdengar suara benda keras menghantam keras trotroal jalan. Onew tersentak melihat key terbaring dengan darah segar yang sudah merembes di bajunya.

 

“KEEYYY…!!!”

 

Berlari sekuat tenaga, menghampiri tubuh key dan meraih tubuhnya masuk ke dalam pangkuan onew. Menatap miris wajah key yang memucat dengan mata yang terpejam.

 

“dimana mobil kalian..”

Menatap dua orang pengawal yang menemani key pagi ini, di jawab hanya dengan gerakan salah satu tangan dari dua orang pengawal yang saat ini hanya berdiri mematung.

 

“shit… cepat bawa dia ke rumah sakit..”

Mendapati darah segar kian mengalir deras dari bahu kanan key yang terkena tembakan. Onew mengumpat dirinya sendiri, kenapa terlambat! Kenapa key sampai tertembak!

 

Segera menggendong key menuju mobil dan menyuruh dua pengawal yang tadi untuk mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Onew takkan bisa memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu hal yang lebih buruk terjadi pada key!!

 

..

 

Jonghyun segera menuju ke rumah sakit ketika mendapatkan kabar buruk tentang adiknya, dengan jino yang duduk di kursi penumpang dan terus berusaha membuat jonghyun tenang dan melajukan mobil dengan kecepatan yang standar. Fikiran jonghyun yang hanya terfokuskan untuk cepat berada di rumah sakit dan mengetahui secara langsung keadaan dongsaengnya menyebabkan kepanikan tersendiri untuk jonghyun yang akhirnya bisa mengikuti perkataan jino.

 

Mendapatkan operasi ringan untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di bahu kiri key lalu mendapatkan kabar tentang keadaan key yang baik-baik saja tanpa perlu mencemaskan hal lain dari dokter yang merawat key berhasil membuat perasaan jonghyun jauh lebih tenang dari sebelumnya.

 

Jonghyun meminta izin untuk membawa key pulang ke rumah dengan membeli beberapa alat medis kesehatan yang di perlukan dan menyewa seorang perawat untuk merawat key di rumah nanti, di samping sedikit cemas dengan keselamatan key di rumah sakit ini juga permintaan key yang ingin di rawat di rumah saja.

 

Sementara onew menunggu dengan tenang? Tidak-tidak, selama key berada di dalam ruang operasi onew tak henti-hentinya memanjatkan do’a di dalam hati untuk ke selamatan key, andai dia saja yang berada di posisi key saat ini, Onew rela. Bahkan sangat ikhlas untuk bertukar tempat dengan Key dan menghilangkan semua kecemasan yang di rasanya.

 

Saat perjalanan pulang Onew tak ikut masuk kedalam ambulance yang membawa Key pulang ke rumah, melainkan berada di depan mobil ambulance dengan mobil yang tadi mereka gunakan untuk membawa Key ke rumah sakit. Meskipun sangat ingin untuk berada terus di sisi Key tapi dia ingat dengan statusnya yang hanyalah seorang bodyguard tak lebih, kecuali jika saat ini hanya ada Key dia akan dengan leluasanya menggunakan status sebagai seorang kekasih untuk terus menemani Key.

 

..

 

Hanya bisa menatap pintu kamar Key yang tertutup. Onew masih setia berdiri di tempatnya, berharap dia di izinkan untuk menemui sebentaarr saja. Semenjak Key terbangun di rumah sakit, Onew sama sekali belum bertemu dengan Key, sekedar ingin memastikan secara langsung kabar Key, agar lebih meyakinkan dirinya tentang keadaan Key yang baik-baik saja.

 

Sedikit tersentak saat mendengar suara pintu kamar yang terbuka, Onew segera menanti seseorang yang akan keluar dari dalam sana.

 

“kau masih di sini..”

Hanya mengangguk menjawab pertanyaan Jonghyun yang juga sedang menutup pintu kamar perlahan.

 

“hmm Onew-ssi..”

Langkah kakinya terhenti, Jonghyun kembali berbalik untuk menatap Onew yang sedang membalas tatapannya bingung dan hanya diam menanti perkataaan lain yang sengaja Jonghyun hentikan.

 

“sepertinya kau akan di non-aktifkan untuk sementara waktu..”

Tatapan mata yang serius. Jonghyun berusaha bersikap tegas.

 

“karena kalalaian mu menjaga Key hari ini. Ku harap kau bisa mengerti Onew-ssi..”

 

Sudah menebak ini semua akan terjadi. Bukan sepenuhnya kesalahan Onew tapi tetap saja dia tidak bisa membantah, karena seutuhnya keselamatan nyawa Key benar-benar berada dibawah tanggung jawabnya. Dan Onew terpaksa harus menerima sanksi yang harus dia jalani.

 

“ne, aku mengerti tapi…bolehkah aku melihat keadaannya sekarang..?”

Sekali saja, Onew ingin melihat Key dan memastikan sendiri keadaan kekasihnya yang terluka.

 

Jonghyun mengangguk.. “ne.. untuk lebih jelasnya tentang masalah pekerjaanmu mungkin pemimpin mu yang akan menjelaskannya. Aku tinggalkan dulu..”

Jonghyun kembali membalikan badannya dan Onew sempat membungkuk hormat sebelum Jonghyun benar-benar pergi.

 

Membuka perlahan pintu kamar Key, pencahayaan kamar remang-remang karena hanya menggunakan lampu tidur yang terletak di sisi kiri dan kanan tempat tidur Key. Onew tidak bisa melihat terlalu jelas wajah Key dari kejauhan hingga dia benar-benar berada di samping tempat tidur Key dan mengambil posisi duduk di sudut tempat tidur.

 

“eungh..”

 

“terbangun..?”

 

Membuka kedua matanya dan menadapati Onew berada di sampingnya, cukup membuat perasaan Key menjadi jauh lebih baik, tidak terlalu memikirkan rasa sakit di bahu kirinya.

 

“aku tidak tidur hyung..” menggeleng lemah dan menjawab dengan suara serak. Onew mengambil remote di dalam laci dekat tempat tidur Key dan mulai mematikan apa-apa saja yang bisa merekam semua yang mereka lakukan di dalam kamar saat ini.

 

Menggenggam pelan tangan Key yang terlampir di atas perutnya, mempertahankan untuk tetap berada di tempat yang sama karena tangan yang Onew genggam tepat berhubungan dengan bahu Key yang terluka, sementara tangan yang lain terpasang infuse.

 

“hyung appoo..”

Berbicara miris, menggambarkan apa yang di rasakannya saat ini. Habisnya pengaruh obat bius membuat Key harus merasakan sakitnya luka di bahunya.

 

“bagikan rasa sakitnya padaku hmm..” menggerakan tangannya sekedar memberitahukan Key bahwa Onew siap menerima genggaman tangan sekuat apapun untuk turut merasakan rasa sakit yang Key rasakan.

 

“uljimaa..”

Setelah mengecup tangan Key, mendapati setetes air mata mulai mengaliri wajahnya. Begitu sakitkah? Onew menghapusnya pelan menggunakan ibu jari tangannya.

 

“mianhae karena aku lalai menjagamu..”

Susah dengan posisinya saat ini untuk memeluk Key, Onew memindahkan posisinya sehingga dia dapat berbaring di samping Key dan memberikan begitu saja tangannya untuk di jadikan bantalan kepala Key.

 

“salah ku karena tidak menuruti peringatanmu hyung..” memiringkan posisi kepalanya dan menenggelamkannya di dada bidang onew. Mencium aroma mint yang menguar dari tubuh Onew, wangi yang sangat Key sukai.

 

“eum~ kita takkan selesai jika mencari siapa yang salah.. lebih baik kau beristirahat sayang..”

Mencium puncak kepala Key dan mengusapnya beberapa kali. Onew melihat mata Key yang terpejam menandakan Key merasa nyaman dengan apa yang dia lakukan.

 

“mm, jangan tinggalkan aku hyung..”

 

“yah, aku takkan meninggalkanmu K..Key…”

 

Tidak bisa, Onew tak mungkin mengatakan tentang keadaan yang sebenarnya pada Key, tentang dirinya yang tidak bisa lagi berada di samping Key mulai dari esok hari. Eotte? Seperti saat ini, Onew sangat ingin untuk merawat Key, setidaknya walaupun dia tidak bisa merasakan apa yang Key rasa tapi Onew tetap selalu ada di samping Key untuk mendengarkan keluh kesahnya.

 

“Get well soon baby..”

Menempelkan bibirnya dengan bibir Key, mencium lama dan merekam pada ingatannya bagaimana lembut dan manisnya bibir Key, kekasihnya yang mungkin mulai saat ini akan sangat sulit untuk dia temui.

 

“I Love You..”

Mencium kening Key, menatap lama wajahnya yang tengah tertidur pulas. Terlalu cepat waktu berjalan, terlalu cepat hari ini berakhir.

 

“aku pasti akan sangat merindukanmu..”

Langkah yang terasa sangat berat, tak seperti pada malam-malam biasanya, diamana Onew akan pulang ke rumahnya dengan senyum ketika melihat wajah Key tertidur, dan datang di pagi hari untuk membangunkan namja cantiknya. Takkan sama lagi untuk hari esok..

 

..

 

Suasana koridor apartment yang sepi, seakan dengan senang hatinya berbicara tentang kesedihan yang dirasakannya. Entahlah padahal dia sudah terbiasa dengan suasana seperti ini tapi kali ini sedikit berbeda, seakan mundukung rasa sesak yang Onew rasakan.

 

Mengangkat kepalanya, merasakan seseorang sedang duduk di depan pintu apartmentnya. Benar saja mendapati seorang namja cantik yang dia kenal duduk dengan menarik lutut kakinya keatas dengan menyembunyikan kepalanya di ruang yang tersedia antar kedua lutut kakinya.

 

“Taemin..”

 

Sepertinya sudah lama menunggu di sana, mungkin Taemin sempat berkunjung kealam mimpinya menimbulkan sentakan kecil ketika mendengar suara pelan seseorang yang memanggil namanya.

 

“Onew hyung..” segera mendirikan tubuhnya, membersihkan debu yang tertinggal di celana jins yang ia kenakan. “maafkan aku.. aku—“

 

“kau sudah lama menunggu di sini, ayo cepat masuk di luar dingin..”

Memutuskan begitu saja perkataan Taemin, Onew tersenyum lembut mengambil ruang di sebelah kiri Taemin untuk membuka pintu apartmentnya.

 

“akan ku buatkan susu hangat, tunggulah sebentar..”

 

Taemin terus mengikuti Onew yang sepertinya selalu menghindar dan berpura-pura tidak mengetahui maksud kedatangan Taemin saat ini.

 

“hyung aku benar-benar menyesal, aku tidak tau ini semua akan terjadi..”

 

Masih tetap diam, Onew fokus dengan minuman yang sedang dibuatnya sementara Taemin masih terus berdiri di sampingnya, menantikan respon dari apa yang baru saja dia katakan.

 

“hyung, mianhae..”

Tertunduk, tidak tau apa lagi yang harus dia lakukan. Berharap Onew bisa benar-benar merasakan rasa penyesalan yang Taemin rasakan saat ini.

 

“gwaenchana..”

Menepuk puncak kepala Taemin dan menyodorkan susu coklat hangat yang baru saja selesai di buatnya. Taemin kembali menatap Onew, menerima gelas bertangkai yang Onew berikan.

 

“bukan seutuhnya kesalahanmu. Hanya mungkin pesuruh dari pesaing appa Key saja sedang mendapatkan hari keberuntungannya untuk melukai Key..”

Berjalan meninggalkan dapur setelah selesai dengan kalimatnya. Taemin kembali mengikuti Onew menuju ruang tengah.

 

Mendudukan tubuhnya di satu sofa berukuran lebih panjang dari pada sofa yang lainnya. Menyandarkan kepala pada sanggahan belakang sofa, memejamkan mata, memijit pelan keningnya terlihat sangat lelah. Taemin duduk sedikit jauh tapi tetap pada sofa yang sama dengan Onew. Memperhatikan hyungnya, terlihat begitu miris. Onew yang Taemin anggap sudah seperti hyung kandungnya, hubungannya dengan Minho lah yang mengatarkan perkenalan antara Taemin dan Onew. Hingga menciptakan ikatan kekeluargaan antara keduanya.

 

“aku tidak bisa lagi menjaga Key..”

 

“mereka…”

 

“yaah, aku di non-aktifkan..”

Terdengar begitu sendu, terkadang Onew memang sering menceritakan keluh kesahnya kepada Taemin. Walaupun dia tergolong sebagai seseorang yang tidak mau menceritakan masalah pribadinya, tapi tak jarang Onew berbagi cerita pada Minho maupun Taemin.

 

“maafkan aku hyung. Seharusnya dari awal aku tidak melakukannya. Aku tak memikirkan posisimu hyung..”

 

“sudahlah semua takkan selesai jika mencari siapa yang salah. Sudah malam, sebaiknya kau tidur di sini saja, gunakan kamar Minho. Aku ingin mandi..”

 

“soal Minho..”

 

“maaf aku belum bisa memberitahukannya padamu Taemin..”

 

“hyung katakan padanya…aku sangat merindukannya..”

 

Entah apa yang membuat suasana sendu terasa kian mencekam malam ini, Onew menghentikan langkah kakinya tepat di depan pintu kamarnya, melihat Taemin yang menunduk melingkarkan tangannya pada gelas. Sungguh Onew sangat menyesal karena membuat Taemin kembali bersedih seperti saat ini. Membuka pintu kamarnya dan menghilang beriringan dengan pintu kamar yang tertutup. Mianhae taemin..

 

Berada di dalam kamar Minho tidak bisa membuat air mata Taemin berhenti mengalir, malah semakin deras. Semuanya kembali melintas di fikiran Taemin, kenangannya bersama Minho mengantri untuk kembali dia ingat. Tak taukah menyimpan rasa rindu itu sungguh menyakitkan?

Memeluk erat bantal guling Minho, merasakan aroma tubuh Minho yang masih bisa untuk Taemin ingat.

 

“miss you so much, Minho hyung…”

 

–

–

 

Jonghyun membuka pintu kamar dan yeah suasana gelap masih dia dapatkan. Tidak langsung berjalan menuju seseorang yang berbaring di tempat tidur, tapi memilih untuk membukan gorden kamar, membiarkan cahaya matahari masuk memberi kesadaran tersendiri pada sang pemilik kamar tentang kunjungannya ke kamar tersebut.

 

“sudah terlalu siang Key..”

Duduk di samping Key yang hanya membalikan tubuhnya untuk menghindari sinar matahari yang begitu menyilaukan.

 

“dan kau sama sekali belum memakan sarapan juga obatmu..”

 

“aku tidak berselera hyung..” masih dengan mata yang tertutup, tidak terlalu memikirkan kehadiran Jonghyun di dalam kamarnya.

 

“masih masalah Onew, kenapa kau seperti ini..”

 

“biarkan dia kembali bekerja..” tanpa perintah kedua kelopak mata Key terbuka begitu saja saat nama Onew menyentuh gendang telinganya.

 

“tapi kau tau dia harus mendapatkan sanksi karena kelalaiannya..”

 

“hyung..”

Berhenti berbicara, berusaha untuk mendudukan dirinya sedikit susah dan mendapatkan batuan dari Jonghyun.

 

“aku merindukan Onew hyung..”

 

Sebelah kiri alis Jonghyun terangkat. Ingin penjelasan lebih dari perkataan Key barusan. Tidak menjawab hanya menatap Key yang menunduk dan untuk beberapa detik kemudian mulai mengangkat kepalanya dan menatap dalam mata jonghyun.

 

“aku merindukan Onew hyung, kekasihku. Seseorang yang aku cintai hyung..”

 

Rasa rindu akan selalu menyesakan untuk di tahan, Jonghyun dapat merasakannya hanya melalui tatapan mata yang Key berikan.

 

“kau dan Onew..”

 

“yah, kami memiliki sebuah hubungan yang sangat istimewa dimana kami saling mencintai hyung..”

 

“jadi kalian berdua memang mempunyai hubungan. Dan aku tidak mengetahuinya..”

Sedikit kekecewaan Jonghyun rasakan. bagaimana bisa Key merahasiakannya..?

 

“maaf hyung..”

 

“sudah waktunya kembali bekerja. Jangan lupa untuk makan dan obatmu Key” beranjak berdiri dan berjalan meninggalkan Key.

 

“hyung salahkah aku mencintainya? Aku benar-benar merindukannya hyung. Aku ingin bertemu dengannya..”

 

“selamat siang Key..”

Tidak merespon apa yang key katakan, berjalan begitu saja keluar kamar tanpa memikirkan perasaan adiknya yang mungkin merasa sangat kecewa atau mungkin juga menyesal karena kejujurannya? Entahlah Jonghyun hanya tidak tau apa yang harus dia lakukan dan katakan.

 

..

 

Kantor? Dimana lagi Jonghyun harus berdiam diri lebih lama selain tempat ini. Tapi kali ini Jonghyun tidak langsung duduk di depan meja kerjanya, memeriksa semua berkas yang mulai menumpuk di atas meja kerjanya melainkan duduk di sofa yang memang tersedia di dalam ruangannya.

 

Tok .. Tok .. Tok

 

“masuk..”

 

“Ini berkas untuk rapat besok Pak..”

 

“letakan di atas meja saja..”

 

“ne..”

 

Siapa lagi sekertaris Jonghyun selain Jino? Melakukan perintah dari Jonghyun walaupun sedikit bingung dengan tingkah kekasihnya saat ini.

 

“saya permisi dulu..”

 

“Jino..”

 

Tak lagi melangkah, berhentik dan langsung menatap Jonghyun yang masih menunduk. Tidak menggunakan panggilan formal berarti Jonghyun sedang membutuhkan Jino bukan sebagai sekertaris.

 

“ada apa hyung..”

 

“kemarilah..”

Bergerak untuk duduk di samping Jonghyun yang mulai menatapnya.

 

“aku baru tau hubungan Key dan Onew merupakan sebuah kebenaran.”

 

“mereka berpacaran…”

 

“ne, apa yang harus ku lakukan. Key tidak mau makan dan memakan obatnya karena merindukan Onew.”

 

“kau merasa hubungan mereka berdua salah..?”

 

“ania.. aku hanya bingung..”

 

“kalau begitu pertemukanlah mereka berdua hyung. Tidak ada hubungan atau perasaan salah karena cinta. jangan menyiksa Key, hyung..” menggenggam tangan Jonghyun untuk meyakinkan apa yang seharusnya Jonghyun lakukan. Jino tau Jonghyun bukanlah seseorang yang bodoh untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini tapi dia hanya bingung.

 

..

 

“Key. Kau sudah tidur..”

Memastikan seseorang yang menyembunyikan seluruh tubuhnya di dalam selimut masih terjaga.

 

“Jonghyun hyung..?”

 

“eum, mungkin aku bisa mengantar mu untuk menemui Onew besok..”

 

Jonghyun yakin sejak seminggu terakhir baru kali ini dia melihat mata Key berbinar begitu indah. Bukankah ini kabar yang baik? Jonghyun turut menarik sudut-sudut bibirnya untuk tersenyum, menandakan dia turut berbahagia bersama Key.

 

“gomawo hyung..”

 

“tidurlah yang nyenyak..” mengacak rambut Key dan mencium keningnya sebelum dia berbalik dan pergi meninggalkan kamar Key, berharap adiknya benar-benar mendapatkan mimpi indahnya malam ini..

 

–

–

 

“aku akan menunggu mu di sini..”

 

“ne hyung..”

 

“berhati-hatilah..”

 

Key hanya mengangguk dan menutup pintu mobil. Tak menutup rasa bahagianya dengan terus melukiskan senyum di wajahnya. Hanya berdua bersama Jonghyun berkunjung ke apartment Onew. Jonghyun hanya ingin membantu menjaga kerahasiaan hubungan Onew dan Key makanya menawarkan diri sendiri untuk mengantarkan Key tanpa pengawalan dari siapapun. Juga setelah di tangkapnya pelaku penembakan Key serta bos yang menyuruhnya benar-benar membuat perasaan Jonghyun merasa tenang untuk melakukan semua ini.

 

Key memencet beberapa angka untuk membuka pintu apartment Onew. Hatinya terlalu senang mengingat sebentar lagi dia akan bertemu dengan Onew. Seseorang yang sangaat dirindukannya.

 

“bagaimana rasanya? Apakah enak Taemin..?”

Key seakan tercekat dengan apa yang dia lihat saat ini. Bukan karena rasa bahagianya melihat wajah Onew tapi karena rasa kagetnya melihat seseorang di samping Onew. Di meja makan yang sama.

 

“O-onew hyung..”

 

“Key..”

 

“kalian berdua saling kenal..?”

 

Onew berdiri mematung di tempatnya. Tidak tau apa yang harus di katakan, bahkan Taemin masih belum lepas dari keterkagetannya melihat Key berada di depan mereka saat ini.

 

“K-key dengarkan penjelasan ku dulu..”

 

Sampai akhirnya Taemin tersadar karena suara hentakan kerasa pintu yang di banting juga gerakan kuat dari meja makan yang tidak sengaja Onew tabrak tapi tidak membuatnya terjatuh.

 

“h-hyung kita pergi sekarang..”

 

“hey ada apa..”

 

“pergi sekarang hyung..”

 

Entah karena rasa sakit di bahu kanannya yang kembali terasa atau karena Onew? Mengundang air mata Key untuk mengalir. Onew dan Taemin yang saling mengenal? Mengapa membuat Key merasa terhianati?

 

 

 

Bersambung..

 

Yah yah sinetron bersambung dan jujur ide dila stuck di part 3 jadi untuk persiapan aja mulailah untuk melupakan ff gaje yang satu ini ._.

Makasih LIKE dan KOMENNYA !! aahh LOVE YOU ALL :* /HUG